Tentang Gagal Move On

 


Halo, kembali lagi dengan saya.

 

Tulisan kali ini akan membahas tentang move on. Lebih tepatnya tentang factor-faktor yang menyebabkan seseorang susah untuk move on, atau bahkan gagal. Dasar, random sekali ya saya membuat tulisan seperti ini, haha. Terima kasih sudah meng-klik blog ini, dan terima kasih sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini.

Yuk, mulai~

 

 

Pernah merasa kehilangan? Memangnya kalian sudah saling memiliki?

 

Dalam kisah remaja manusia, pasti selalu ada tentang patah hati, cemburu, dan lain-lain. Ketika berada di posisi akhir hubungan, terkadang kita sering mempertanyakan: “Bisa nggak ya gue tanpa genggaman tangan dia? Bisa nggak ya gue tanpa melihat mata dia yang indah dan senyumnya yang manis?”

Pertanyaan itu terus memutar di dalam otak. Tapi selalu saja ada suatu hal yang membuat kita semakin yakin untuk melepasnya. Namun itu hanya bertahan beberapa bulan. Ketika sudah mulai lama tanpanya, muncul rasa rindu yang terus menghantui. Rindu akan senyumnya, tawanya, matanya, tangannya, dan hatinya yang mungkin kini sudah menjadi milik orang lain.

Otak terus memutarkan rekaman kenangan yang indah. Membuat hati semakin rindu, dan semakin sakit jika mengingat itu. “Kenapa kita harus berpisah disaat kenangan indah sudah tercipta?” ditambah, beberapa keadaan yang memaksa kita untuk terus mengingat itu dan akhirnya menjadi ingin mengulangi masa-masa itu.

Kebanyakan gagal move on disebabkan oleh pasangan yang sering terus bertemu. Ralat, maksud saya mantan pasangan. Contohnya, mereka satu kelas, atau satu pekerjaan. Dengan seringnya bertemu, membuat diri kita semakin terus melihat wajah dia lagi, lagi, dan lagi. Bagi beberapa orang, wajah dapat mengingatkan kita akan kenangan.

Selanjutnya, gagal move on disebabkan oleh teman kita yang super menyebalkan. Terkadang dalam beberapa saat, teman kita sering meledek dengan terus memanggil atau menyebut nama orang yang ingin kita move on-kan. Entah itu mantan pacar, atau mantan gebetan.

Dan ini adalah hal yang paling penting dalam penyebab gagal move on. Yaitu: belum bisa mengikhlaskan. Ya, kita sering sekali ingin berusaha melupakan mantan. Tetapi kita tidak pernah berusaha mengikhlaskannya. Memang susah, namun kita pasti akan terbiasa dan akhirnya malah lucu sendiri jika berhasil mengikhlaskan si mantan. Karena hal terberat dalam mencintai bukanlah melupakan, namun mengikhlaskan.

Pernah nggak sih kalian menyadari bahwa move on dari mantan gebetan itu lebih susah daripada move on dari mantan pacar?

Ya, mungkin disebabkan oleh hal ini. Ketika kita sedang berusaha dekat dengan seseorang, kita terus berkhayal atau halu. Berkhayal dan berharap  kita akan menjadi miliknya, terus menatapnya, menggenggam tangannya. Disaat khayalan dan harapan itu tidak terwujud, disitulah hati kita merasakan sakit yang dalam. Berbeda dengan mantan pacar. Kebanyakan, pasangan putus karena masalah selingkuh, bermain hati, tidak diperhatikan lagi, dan lain-lain. Hal itu membuat diri kita emosi dan memilih pilihan untuk “Putus”.

Kiranya, sampai disini saja tulisan ini berakhir. Hal yang saya sampaikan diatas adalah pemikiran saya yang belum tentu benar semuanya. Jadi, lemparkan pemikiran kalian juga di kolom komentar dan terus tunggu update dari tulisan saya selanjutnya!

 

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama